Menurut Ross & Ross (1982) terapi modivikasi perilaku dapat membantu
mengatasi problem ADHD pada anak. Beberapa hasil penting dalam fungsi seharihari
pada anak-anak ADHD yang dapat dicapai dalam modivikasi perilaku adalah :
kepatuhan mengikuti perintah, pengendalian perilaku hiperkatifitas, peningkatan
disiplin, kemandirian dan tanggung jawab, perbaikan prestasi akademik, perbaikan
hubungan dengan anggota keluarga dan relasi sosial. Salah satu bentuk modivikasi
perilaku yang umumnya dilakukan oleh terapis anak ADHD adalah time out
Time out merupakan suatu cara menghilangkan situasi negatif pada anak
dengan memberikan waktu kepadanya agar bisa berfikir lebih tenang mengenai apa
yang telah dilakukannya. Pendekatan ini merupakan alat yang tepat untuk anak-anak
berusia 18 bulan sampai 10 tahun. Cara ini bisa digunakan untuk mengendalikan
perilaku-perilaku seperti marah yang meledak-ledak, menggigit, memukul atau
melempar barang-barang (Martin, 2008)
Suatu penelitian time out telah dilakukan oleh Powers (1983) untuk
menangani kebiasaan menggigit pada anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
time out yang diterapkan di tempat penitipan anak menunjukkan penurunan frekuensi
menggigit yaitu menjadi 6 kali minggu pertama, 4 kali minggu kedua, dan 0 kali pada
minggu ketujuh. Selanjutnya saat time out diberlakukan di rumah, frekuensi
menggigit mengalami penurunan secara drastis didukung dengan terlibatnya ibu
dalam pelaksanaan metode tersebut. Setelah di follow up, kebiasaan menggigit hilang
pada minggu ke 9 dan 10.
Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa time out merupakan salah satu
alternatif efektif untuk mengurangi intensitas perilaku anak yang tidak diharapkan
(dalam kasus ini menggigit). Hal ini berarti time out dapat pula digunakan pada
penanganan anak ADHD untuk meningkatkan perilaku yang positif dalam
keseharian. Fabiano (2003) melakukan sebuah penelitian time out pada anak ADHD
dengan 2 setting, yaitu time out dengan durasi waktu singkat (5 menit) dan lama (15
menit), serta tidak menggunakan time out pada 71 anak ADHD. Hasil penelitian
mengindikasikan bahwa time out lebih unggul untuk mengurangi intensitas perilaku
agresif, merusak barang-barang, serta perilaku melawan dibandingkan dengan yang
tidak menggunakan time out.
Kamis, 04 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar