Kamis, 04 Maret 2010

Konsentrasi anak ADHD

Psikolog perkembangan anak Unika Atmajaya, Fabiola Priscilla Msi mendefinisikan memori atau daya ingat adalah kemampuan untuk mengingat pengalaman terdahulu yang kemudian bisa menggunakannya kembali pada situasi yang berikutnya atau disebut (merecall). Jika tidak mampu ‘memanggil’ kembali, artinya tidak dapat mengingat dengan baik. Konsentrasi adalah kemampuan seseorang untuk memperhatikan atau fokus pada suatu hal.



Kemampuan anak berkonsentrasi berbeda-beda sesuai usianya. Rentang perhatian anak dalam menerima informasi melalui aktivitas apapun juga berbeda. Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga tidak dapat dipastikan. Orangtua harus bisa pintar dalam menyampaikan materi. Pada usia ini, sampaikan materi yang disesuaikan dengan perkembangan motoriknya.



Selain itu, materi juga disampaikan dengan cara yang menarik perhatiannya misal dengan permainan warna, sehingga konsentrasi anak optimal. Libatkan anak pada setiap materi yang diberikan. Kemampuan berkonsentrasi juga tergantung pada faktor lingkungan yaitu pola pengasuhan yang benar, cara pembelajaran yang tepat dan pemberian stimulus.



Stimulasi yang diberikan sebaiknya dilakukan secara interaktif karena anak lebih mudah mengingat hal-hal yang pernah ia alami, atau kejadian yang unik. Orangtua harus mengusahakannya misalnya bercerita dengan menggunakan ekspresi. Selain itu, hargai cara belajar anak, misalnya dengan memperhatikan jadwal belajar sesuai kadar optimal rentang perhatiannya. Dikarenakan setiap anak memiliki waktu-waktu yang berbeda-beda. Perhatikan pula cara penyampaian materi apakah anak lebih menyukai auditori, kinetesis, atau visual.



Yang harus diperhatikan dalam mempertahankan daya ingat anak yang normal dalam arti tidak mengalami gangguan perhatian yakni dalam pemberian reward dan pemberian semangat.

Cara lain dengan melakukan pengulangan pemberian materi namun dengan cara yang kreatif. Misalnya tak hanya melalui verbal bisa juga dengan musik, selanjutnya dengan menampilkan simbol-simbol, hal ini akan menimbulkan kesan pada anak.



Untuk mengukur kemampuan memori dan konsentrasi anak, bisa menggunakan tes IQ dengan standarisasi pendekatan Wechsler yang dapat dilakukan pada usia 4 tahun. Tipikal untuk anak yang daya ingatnya di bawah standar biasanya terlihat dari awal yaitu lebih aktif dari anak-anak yang lain, memiliki rentang perhatian yang pendek, tidak pernah mendengarkan informasi secara lengkap dan dalam mengerjakan tugas sering sekali tidak sesuai dengan yang diharapkan.



Ada dua hal yang menyebabkan itu terjadi, pertama berkaitan dengan gangguan saraf, kedua pola pengasuhan yang permissive yang bersifat menerima apa saja yang anak lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar