Kamis, 04 Maret 2010

Melatih konsentrasi anak ADHD

ADHD ( Attention Deficit Hyperactivity Disorder ) merupakan gangguan pada anak, dengan gejala kesulitan berkonsentrasi, mudah lupa dengan kegiatan sehari – harinya. ADHD juga merupakan suatu masalah dalam pemusatan perhatian, konsentrasi dan ketekunan menjalankan tugas. Anak bersifat impulsif, sembrono dan hiperaktif. Perilaku anak ini dapat terjadi di mana saja misalnya di rumah, di sekolah atau di tempat umum lainnya. Pada saat belajarpun, anak tidak bisa memusatkan perhatian pada pelajarannya dan melakukan tindakan – tindakan yang impulsif.

Ada beberapa hal yang mungkin bisa orang tua lakukan dalam menangani atau melatih konsentrasi anak ADHD dalam belajar agar anak dapat memusatkan perhatiannya, yaitu :

* Membuat peraturan ( rules )

Orang tua dapat membuat perauran yang dibuat bersama – sama dengan anaknya dan yang akan disepakati bersama saat belajar. Misalnya :

1. Menyuruh anak duduk dengan teratur pada saat di dalam kelas
2. Perhatikan dan dengarkan apa yang dikatakan guru selama ia mengajar
3. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya

Kemudian peraturan itu ditempel di tempat belajarnya yang mudah terlihat

* Membuat “sign” dengan waktu.

Sehingga anak sadar bahwa dalam mengerjakan tugas ada time limit-nya. Misalnya : dengan menggunakan timer atau stop watch. Bila ia sudah memahami konsep jam, orang tua bisa meletakkan jam weker di dekatnya, dan memberikan waktu beberapa menit agar anak dapat menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu.

* Saat belajar di rumah, orang tua harus membuat simulasi seperti layaknya belajar di sekolah.

Jadi, usahakan setting tempat belajarnya juga seperti di kelas (ada papan tulis dan orang tua bisa menuliskan soal soal atau materi belajar dan meminta anak mencatatnya, dan lain lain). Saat mengajarkan juga usahakan seperti guru nya di sekolah ( orang tua berjalan-jalan saat menyampaikan materi sehingga kita bisa melihat apakah anak memperhatikan atau tidak), jadi tidak selalu duduk di samping anak.

* Membagi waktu belajar anak menjadi beberapa kali.

Misalnya, waktu belajar yang satu jam, kita pecah menjadi tiga kali dalam satu jam (per 20 menit) dan diselingi dengan istirahat selama lima menit. Bila anak sudah konsisten dengan waktu 20 menit, maka bisa kita tambah waktu belajarnya menjadi 30 menit, dan seterusnya.

* Rajin berdiskusi

Sering-seringlah berdiskusi, mengobrol, dengan anak-anak. Dan berikan ia semangat atau dorongan agar ia termotivasi untuk belajar dan bercita – cita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar