Selasa, 08 Desember 2009

TANGGUNG JAWAB ORANG TUA

TANGGUNG JAWAB ORANG TUA

~MENGUTAMAKAN PERAWAN
~MEMBERI NAMA YANG BAIK
~MENGKHITANKAN
~MEMPERLAKUKAN ANAK DENGAN LEMBUT DAN KASIH SAYANG
~MENDIDIK AKHLAK

MENUTAMAKAN PERAWAN

Penjelasan:
Rasulullah memberikan dorongan agar kita menikah dengan perawan.karena perawan mempunyai kelebihan dalam hal membentuk suasana sendaugurau yang meriah,yang mana keadaan semacam ini tidak dapat dilakukan oleh seorang janda terhadap suaminya.
Dari Hadits ini boleh jadi ada beberapa pertanyaan yang muncul dibenak kita,misalnya:
1. Kalau kita dianjurkan memilih perawan,lalu bagaimana nasib para janda?
Bukankah langkah semacam itu berarti menelantarkan para janda?
2. Bukankah Rasulullah mempunyai istri lebih banyak yang janda daripada perawan?
3. Benarkah bahwa janda tidak dapat memeriahkan suasana bergurau dengan suami barunya seperti yang dilakukan oleh para istri yang masih perawan?

Untuk pertanyaan pertama:
Dalam memilih antara kepentingan mendapatkan gairah kehidupan berumah tangga yang tinggi dengan sekedar punya istri,islam lebih mengutamakan dan mendorong umatnya untuk memperoleh suasana gairah hubungan suama istri yang penuh dengan semangat tinggi.
Untuk pertanyaan kedua:
Iya,tapi bukan berarti Rasulullah tidak memperhatikan perlunya umat mempunyai banyak keturunan,melainkan apa yang dilakukan oleh Rasulullah adalah untuk menjalankan policy dakwah yang memang telahdiridlai oleh Allah.
Untuk pertanyaan ketiga:
Bahwa para janda telah mempunyai kesan pribadi dengan bekas suaminya.Karena itu,besar kemungkinan kondisi kejiwaan semacam ini menyebabkan kurang dapat memberikan suasana semarak dengan suami yang baru.
MEMBERI NAMA YANG BAIK

Nama yang baik mempunyai ciri-ciri:
1. Mengandung makna pujian,misalnya:Ahmad atau Muhammad yang artinya terpuji.
2. Mengandung do’a dan harapan,misalnya:Ali,artinya tinggi,Shalih,artinya yang baik.
3. Mengandung makna semangat,misalnya:Syaifullah,artinya pedang Allah,Qamaruddin,artinya (cahaya) bulan agama

Nama seseorang tidak hanya terpakai semasa ia hidup didunia ini,tetapi terus terpakai sampai di alam akhirat.Dihadapan Allah kelak,kita semua menghadapi panggilan dan perhitungan amal kita,nama yang kita pakai didunia ini lh yang akan disebut untuk memanggil diri kita.

MENGKHITANKAN

Mengkhitankan ialah membersihkan alat kemaluan dari kulit yang menutup kepalanya.kapan seorang anak dikhitankan,tidak ada ketentuan tegas dari agama.
Jika kita memperhatikan tuntunan Rasulullah dalam menghitankan bayi,maka kita seharusnya berbuat seperti itu.tidak perlu dengan pesta besar,karena itu sangat mubadzir.cukuplah dalam pesta khitan itu sekedar biaya untuk dokter serta peralatan kesehatan anak setelah dikhitan.

MEMPERLAKUKAN ANAK DENGAN LEMBUT DAN KASIH SAYANG

Beberapa cara praktis yang diajarkan oleh Rasulullah dalam bergaul kepada anak dengan kasih saying antara lain:
1. Mencium kening anak.
2. Memberi nasehat mengenai ajaran-ajaran Allah.
3. Berbicara dengan anak sesuai kemampuan nalarnya.
4. Melayani permintaan anak-anak untuk menghibur mereka

Kunci manusia dapat menjalankan tanggung jawabnya secara baik dalam memimpin keluarga dan anaknya adalah keimanan kepada Allah dan hari akhir.sebab jika seseorangsudah melupakan Allah dan akhirat,maka ia akan terbelenggu oleh tuntutan materi semata.akhirnyan,ia dalam bekerja hanya menuntuu hal-hal fatamorgana,seperti:
a. Kepuasan diri.
b. Kemajuan karir.
c. Prestise.
d. Kemegahan materi.


MENDIDIK AKHLAK

Orang tua berkewajiban membiasakan anak-anaknya berakhlak islam.
Hal-hal praktis yang perlu kita sampaikan kepada anak-anak kita agar mereka berakhlak islami,antara lain:
1. Mengucapkan salam ketika masuk rumah.
2. Pamit dan minta izin kepada orang tua bila hendak berpergian.
3. Ketika masuk rumah membaca basmallah dan mendahulukan kaki kanan.
4. Membaca do’a setelah membuang hajat.
5. Berdo;a sebelum dan sesudah tidur
6. Membersihkan diri atau mencuci kaki atau badannya setelah kencing atau buang air besar.
7. Menjauhkan diri dari kata-kata kotor,dll.

Dari Hadist diatas,kita memperoleh beberapa pendidikan akhlak bagi anak-anak sebagai berikut:
1. Orang tua harus senantiasa tanggap terhadap perilaku anaknya yang tidak sesuai dengan islam.
2. Dalam mendidik akhlak anak,orang tua tidak perlu menyediakan waktu khusus,tetapi setiap saat orang tua harus menyampaikan kepada anak-anaknya.
3. Membiasakan anak-anak makan bersama keluarga agar mereka tahu akhlak dan sopan santun menghargai orang lain.



















40 TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP ANAK.THALIB,DRS.M,BANDUNG 1997